Nikah dalam Islam emang punya aturan-aturan penting yang harus dipatuhi biar dianggap sah. Ada beberapa rukun nikah yang perlu dipahami dengan baik oleh pasangan yang mau nikah. Yuk, kita bahas secara santai aja!
Ijab-Qabul : Kesepakatan yang Jelas
Rukun pertama dalam nikah adalah ijab-qabul, yang artinya cowok dengan tegas nyatain niatnya buat nikahin cewek dengan sepenuh hati. Ini kayak langkah awal buat nunjukin bahwa kedua belah pihak setuju dan siap buat jalani hubungan pernikahan.
Ijab-Qabul ini bisa dibilang sebagai momen yang cukup penting dalam pernikahan karena di situlah persetujuan antara calon suami dan istri terjadi secara resmi. Biasanya, ijab (penawaran) dilakukan oleh pihak laki-laki dengan ucapan yang jelas dan tegas, sementara qabul (penerimaan) dilakukan oleh pihak perempuan dengan jawaban yang sama jelasnya.
Misalnya, si laki-laki bilang, “Aku terima nikahi kamu dengan mahar sebesar 10 juta,” terus si cewek jawab, “Aku terima nikahnya dengan mahar tersebut.” Nah, dengan itu, proses ijab-qabul udah sah dan mereka resmi jadi suami-istri.
Mahar : Penghargaan dan Komitmen
Rukun kedua, mahar, itu kayak duit atau hadiah yang cowok kasih ke cewek sebagai bentuk penghargaan dan tanggung jawab. Mahar ini sebenernya hak mutlak dari cewek dan juga jadi bentuk perlindungan atas hak-haknya dalam pernikahan.
Mahar bisa berupa apa aja, mulai dari uang, emas, hingga harta berharga lainnya. Itu semua tergantung kesepakatan antara calon suami dan istri. Pada dasarnya, mahar ini adalah simbol komitmen dari calon suami buat ngejaga dan ngasih perlindungan finansial ke istri.
Mahar juga bisa jadi salah satu bentuk persiapan buat masa depan bersama. Kadang, sebagian dari mahar itu bisa dimanfaatin buat keperluan awal pernikahan, misalnya buat biaya akad nikah, pesta pernikahan, atau buat beli perlengkapan rumah tangga.
Wali dan Saksi : Perlindungan dan Dukungan
Rukun ketiga, yang namanya wali, tujuannya buat melindungi kepentingan cewek dalam nikah. Nah, waktu proses nikah, cewek harus punya wali yang bisa jadi perwakilannya. Selain itu, proses nikah juga harus ada saksi minimal dua orang yang adil dan punya akal sehat.
Wali ini biasanya adalah ayah atau paman dari pihak cewek. Tapi kalo misalnya ayahnya udah nggak ada, bisa juga wali digantikan sama orang lain yang punya tanggung jawab dan kepedulian sama cewek. Wali ini bertanggung jawab buat ngurusin segala urusan pernikahan, dari ijab-qabul sampe masalah mahar dan proses akad nikah.
Saksi-saksi ini juga punya peran penting dalam menegaskan kesahihan dan keabsahan proses pernikahan. Mereka harus punya kemampuan buat ngerti dan menyaksikan dengan jelas proses ijab-qabul yang dilakukan oleh kedua belah pihak.
Baca Juga : Cara Jitu Memahami Karakter Asli Pasanganmu
Perlunya Pemahaman Mendalam tentang Rukun Nikah
Ngomongin rukun nikah emang penting banget, karena itu dasar dari pernikahan dalam Islam. Kalo nggak dipahami dengan baik, bisa-bisa pernikahan jadi nggak sah di mata agama.
Dalam literatur Islam, kayak “Fathul Bari” karya Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani dan “Syarh Shahih Muslim” karya Imam Nawawi, rukun-rukun nikah ini dijelasin secara mendetail. Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani dengan tegas mengatakan bahwa ijab-qabul dan mahar itu gabisa dipisahin dari rukun nikah. Begitu juga dengan Imam Nawawi yang menekankan pentingnya kehadiran wali dan saksi dalam proses nikah.
Jadi, dengan memahami dan mengikuti rukun- rukun nikah ini, diharapkan pasangan Muslim bisa menjalani pernikahan sesuai ajaran Islam dan mendapatkan berkah dari Allah SWT.
Kesimpulan
Nikah itu nggak cuma soal cinta, tapi juga soal komitmen dan ketentuan agama. Rukun nikah, kayak ijab-qabul, mahar, wali, dan saksi, itu penting banget buat dijalani dalam pernikahan. Semua itu bukan cuma formalitas, tapi juga jadi landasan yang kuat buat menjaga keberkahan dalam hubungan suami-istri. Jadi, mari kita pahami dan jalani rukun-rukun nikah ini dengan baik dan benar.