Cinta dan Otak: Misteri Hormon & Neuron yang Bikin Kita Terbang

man and woman near grass field

Halo, teman-teman! Kali ini kita akan membahas tentang cinta. Ya, cinta—perasaan yang bisa membuat kita terbang tinggi di awan biru atau terjatuh dalam jurang kegelapan. Tapi, apa sebenarnya yang terjadi di otak kita ketika kita jatuh cinta? Mari kita eksplorasi bersama!

1. Antara Cinta dan Otak: Hormon dan Neuron yang Beraksi

Cinta—kata yang sering kita dengar, tetapi mungkin salah satu perilaku yang paling sulit dipahami. Bagaimana otak kita merespons perasaan ini? Mari kita lihat beberapa fakta menarik dari penelitian ilmiah.

  1. Dopamin: Si Penyebab Perasaan Euforia Ketika kita jatuh cinta, otak kita memproduksi hormon dopamin. Ini adalah senyawa yang membuat kita merasa euforia, seperti melayang di atas awan. Penelitian menunjukkan bahwa bagian otak yang terkait dengan sistem hadiah—termasuk nukleus akumbens dan area tegmental ventral—aktif ketika kita melihat foto orang yang kita cintai. Dopamin juga terlibat dalam motivasi dan dorongan untuk mencari hadiah, seperti saat kita ingin dekat dengan pasangan kita1.
  2. Oksitosin: Hormon Kekasih Oksitosin, yang sering disebut “hormon kekasih,” juga berperan penting dalam cinta. Hormon ini dilepaskan saat kita berpelukan, berciuman, atau berinteraksi secara intim dengan pasangan. Oksitosin meningkatkan rasa kepercayaan dan keterikatan antara dua orang. Jadi, saat kita merasa nyaman dan dekat dengan pasangan, oksitosinlah yang bertanggung jawab2.
  3. Serotonin: Hormon yang Bikin Kita Obsesif Serotonin, yang biasanya terkait dengan suasana hati dan depresi, juga berperan dalam cinta. Ketika kita jatuh cinta, kadar serotonin kita menurun, sehingga kita lebih fokus pada pasangan. Inilah mengapa kita bisa menjadi “obsesif” dan terus memikirkan orang yang kita cintai3.
  4. Adrenalin: Hormon yang Bikin Jantung Berdebar Ketika kita melihat pasangan kita atau berada dalam situasi romantis, adrenalin dilepaskan. Ini adalah hormon yang membuat jantung berdebar, tangan berkeringat, dan perasaan gugup. Adrenalin juga memperkuat ingatan kita tentang momen-momen bersama pasangan, sehingga kita selalu mengingat momen-momen indah itu4.

Kesimpulan: Cinta adalah Keajaiban Otak

Cinta memang memiliki daya magis yang sulit dijelaskan. Otak kita bekerja sama dengan hormon dan neuron untuk menciptakan perasaan yang luar biasa. Jadi, saat kita merasa jatuh cinta, ingatlah bahwa otak kita sedang mengalami keajaiban yang tak terduga!

Semoga artikel ini membantu kita lebih memahami apa yang terjadi di otak kita ketika kita jatuh cinta. Ingatlah bahwa cinta adalah perasaan yang indah, dan mari nikmati setiap momennya! 🌟 Love and the Brain | Harvard Medical School